Selasa, 30 November 2010

Memahami Franchising

Bisnis waralaba tidak dapat dipungkiri eksistensinya serta perkembangannya yang pesat mengidikasikan sebagai salah satu bentuk indentifikasi yang menarik. Waralaba sangat digemari oleh para pengusaha karena kecilnya kemungkinan dari resiko kegagalan.
Sebelumnya apakah waralaba itu ? Franchising atau waralaba merupakan suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Jadi singkatnya waralaba itu sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain untuk menjual produk atau service atas nama merek tersebut.
Ada tiga faktor dalam waralaba, yakni :
Merek.    
Dalam setiap perjanjian Waralaba, sang Pewaralaba (Franchisor) selaku pemilik dari Sistem Waralabanya memberikan lisensi kepada Terwaralaba (Franchisee) untuk dapat menggunakan Merek Dagang/Jasa dan logo yang dimiliki oleh Pewaralaba. 
Sistem Bisnis.
Keberhasilan dari suatu organisasi Waralaba tergantung dari penerapan Sistem/Metode Bisnis yang sama antara Pewaralaba dan Terwaralaba. Sistem bisnis tersebut berupa pedoman yang mencakup standarisasi produk, metode untuk mempersiapkan atau mengolah produk atau makanan, atau metode jasa, standar rupa dari fasilitas bisnis, standar periklanan, sistem reservasi, sistem akuntansi, kontrol persediaan, dan kebijakan dagang, dll.
Biaya (Fees).
Dalam setiap format bisnis Waralaba, sang Pewaralaba baik secara langsung atau tidak langsung menarik pembayaran dari Terwaralaba atas penggunaan merek dan atas partisipasi dalam sistem Waralaba yang dijalankan. Biaya biasanya terdiri atas Biaya Awal, Biaya Royalti, Biaya Jasa, Biaya Lisensi dan atau Biaya Pemasaran bersama. Biaya lainnya juga dapat berupa biaya atas jasa yang diberikan kepada Terwaralaba (mis: biaya manajemen).
Contoh waralaba banyak kita temukan, misalnya waralaba alfamart ataupun waralaba makanan yang banyak diminati. Selain mengetahui pengetian waralaba kita juga perlu mengetahui perjanjian waralaba sebaik mungkin. Berikut dikutipkan satu artikel resensi buku tentang menjadi kaya lewat waralaba yang ditulis Amir Karamoy.
Jika Anda seorang pendatang baru dalam industri yang sudah mapan, Anda harus memiliki keunikan atau kelebihan yang diminati oleh pasar. Tanpa itu, perjuangan Anda menembus pasar akan sangat berat. Soalnya, masyarakat cenderung memilih suatu produk barang atau jasa berdasarkan brand yang telah dikenal reputasi dan citranya demi jaminan kualitas yang ditawarkan.
Penelitian juga menyebutkan kebanyakan perusahaan baru mengalami kegagalan pada tahun-tahun pertama. Tapi, jangan pesimistis dulu. Model bisnis waralaba atau franchise bisa menjadi pilihan solusi bagi para wirausaha yang ingin terjun ke pasar namun belum memiliki brand yang layak bersaing di pasaran.
Sistem waralaba dapat menghindarkan dari risiko kegagalan ketika memulai bisnis baru. Karena terwaralaba atau pihak yang menggunakan atau memanfaatkan merk yang sudah dikenal, tinggal menjalankan konsep bisnis yang mapan yang telah dirumuskan oleh pihak pewaralaba (pemilik brand). Selain itu, sebagai tanggung jawab terhadap reputasi perusahaan, pihak pewaralaba wajib memberikan dukungan penuh diantaranya dalam hal manajemen, teknis, operasional dan standardisasi atau kontrol kualitas (seperti pasokan bahan baku, peralatan, training), pemilihan lokasi, periklanan, pemasaran bahkan promosi.
Akan tetapi, perlu dicamkan pula waralaba bukanlah jaminan sukses, melainkan hanyalah seperangkat peralatan untuk sukses. Juga, tidak semua pewaralaba cocok dijadikan mitra yang akan mendukung kemajuan terwaralaba. Begitu juga sebaliknya, tidak semua terwaralaba mampu menjalankan bisnis waralaba sesuai yang diharapkan pemilik brand. Dalam buku ini, penulis mencantumkan aspek-aspek yang harus dicermati dalam memilih calon pewaralaba maupun terwaralaba.
Anda mungkin akan bertanya apa keuntungan pemilik brand menjalankan bisnis dengan model waralaba, dimana chance pembajakan sangat tinggi. Sebagai konsultan waralaba nasional dan sering bekerjasama dengan konsultan internasional, penulis melihat hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena rahasia usaha (dagang) dilindungi oleh hukum. Misalnya pun suatu resep dibajak dalamindustri makanan, maka ia tidak akan mampu bersaing dengan merk asli yang telah dikenal konsumen.
Ketika suatu perusahaan pemilik brand terkenal dihadapkan pada keharusan untuk ekspansi pasar, model bisnis waralaba bisa jadi merupakan pilihan tepat. Selain tidak perlu mengubah struktur manajemen perusahaan, sistem waralaba akan menghemat biaya ekspansi dibandingkan membuka cabang sendiri yang membutuhkan investasi besar. Dengan waralaba yang dilakukan secara serentak ke berbagai daerah, pewaralaba (pemilik brand) dapat menembus pasar dan menyerap serta melipatgandakan pasar secara cepat, dengan mengalihkan risiko bisnis kepada pihak terwaralaba.
Selain itu, dengan memberi kesempatan pada pihak terwaralaba yang telah mengenal baik lingkungan bisnisnya, ide-ide inovatif yang sesuai dengan pasar lokal akan muncul (misalnya penambahan menu nasi di McDonald Indonesia yang disesuaikan dengan pola makan penduduk setempat). Dan yang pasti, bisnis waralaba akan menjadi sumber pendapatan rutin bagi pemilik brand yang didapat dari fee dan royalti.
Sedangkan keuntungan yang didapat oleh pihak terwaralaba adalah hematnya biaya persiapan dan awal usaha karena konsep bisnis yang mapan telah dirumuskan oleh pihak pewaralaba. Biaya promosi yang harus dikeluarkan juga sangat minim karena konsumen telah mengenal brand tersebut sehingga tidak perlu bersusah-payah menaikkan citra produk atau jasa yang ditawarkan. Bayangkan dan bandingkan berapa biaya promosi dan marketing yang perlu Anda keluarkan jika harus mempromosikan brand baru dari nol.
Dalam buku ini penulis menyebutkan bahwa waralaba merupakan sistem usaha yang Islami dan berbasis syariah dengan prinsipnya yang luhur, dimana pihak terwaralaba sebagai mitra bisnis ikut mencicipi keuntungan dan kesuksesan si pemilik brand (pewaralaba). Idealnya, perusahaan pewaralaba menjadi besar dengan membagi keuntungan kepada pihak lain, atau dengan kata lain perusahaan menjadi besar dengan cara membesarkan pihak lain.
Terlepas dari gaya tulisan yang kurang sistematis — karena buku ini ditulis sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan seputar waralaba sehingga banyak hal yang diulang-ulang– seluk beluk sistem waralaba berhasil dibeberkan secara menyeluruh, termasuk aspek pembayaran, hukum, dan isu-isu kontemporer.
Nilai tambah lain buku ini adalah tersedianya direktori franchise & business opportunities di Indonesia. Alhasil, bagi pembaca yang ingin mencoba berbisnis secara waralaba akan sangat terbantu untuk memilih dan mengontak pewaralaba yang diinginkan.

Maraknya dunia usaha di Indonesia yang tumbuh bak cendawan di musim penghujan yang terjadi paska krisis moneter yang melanda negeri ini patut dibanggakan. Pasalnya, usaha kecil dan menengah adalah sebagai backbone atau tulang punggung negara yang tahan terhadap badai krisis, karena mereka lebih fleksibel untuk mengubah bentuk sesuai dengan kebutuhan.
Nah, untuk itu suatu dibutuhkan persiapan sekecil dan sederhana apapun. Bukan berarti kita harus takut dan banyak berpikir sehingga akhirnya waktu dan tenaga kita terkuras hanya untuk memikirkan how to begin and make preparation create abusiness . Ini lebih kepada bagaimana membuat usaha atau bisnis kita nantinya dapat berjalan dan dijalankan dengan baik, kuat dan penuh strategi. Terlebih melihat persaingan yang ada sekarang, sebuah bisnis dituntut untuk bisa bersaing diantara puluhan bahkan ribuan pesaing.
Untuk itu berikut adalah tip-tip sederhana yang rasanya perlu kita perhatikan dalam memulai suatu bisnis.
Berikut ialah tips-tips menjalankan waralaba yang baik (dari berbagai sumber) :
Tabunglah sebanyak mungkin uang sebelum Anda memulai sebuah bisnis.
Terlalu sering terjadi, dalam membuat sebuah bisnis baru, orang selalu menggunakan pinjaman uang, entah dari teman, bank atau Small Business Administration (SBA) sebuah lembaga kredit keuangan bagi usaha kecil. Mereka berharap dan berpikir bahwa mereka akan dapat mengembalikan pinjaman dengan segera dariprofit yang mereka hasilkan dari bisnisnya.
Mereka sebetulnya tidak menyadari bahwa untuk mendapatkan keuntungan dari sebuah bisnis yang baru dibangun membutuhkan waktu dalam hitungan bulan atau bahkan tahun. Dan ketika si pemberi pinjaman mengetahui bahwa bisnis tersebut tidak memberikan keuntungan seperti yang diharapkan, pemberi pinjaman mungkin akan memberi pinjaman atau menolak untuk meminjamkan lagi di masa mendatang. Akhirnya yang terjadi banyak di antara mereka yang kemudian memberikan jaminan rumah atau menggunakan kartu kredit mereka untuk melunasi pinjaman.
Maka cara terbaik untuk membuat sebuah bisnis adalah dengan menabung uang sebanyak mungkin untuk keperluan investasi, termasuk biaya hidup Anda untuk satu atau dua tahun pertama. Untuk mengantisipasi kalau-kalau usaha Anda tidak menguntungkan di tahun pertama atau kedua.
Mulailah dengan Apa Adanya
Berpikirlah dari yang kecil. Jangan menyewa tempat terlebih dahulu kalau Anda masih dapat melakukan itu di tempat sendiri dan jangan merekrut pegawai kalau memang Anda belum terlalu membutuhkannya.
Orang yang memulai bisnisnya dengan sederhana, seperti memulainya dengan memanfaatkan garasi, ruang kecil yang tidak terpakai atau bahkan tempat sampah/gudang, dan membuat barang-barang atau pelayanan pertama mereka dengan lebih banyak keringat ketimbang uang, bersusah payah. Mereka mendapatkan suatu kemewahan membuat suatu kesalahan yang tak terelakkan dalam sekala kecil saja. Dan itu pasti karena mereka baru memulai, mereka tidak terjerat dalam hutang, mereka biasanya dapat belajar dari kesalahan dan dapat keluar dari problem yang mereka hadapi.
Lindungilah Aset Pribadi Anda.
Ketika Anda membuat sebuah bisnis pribadi, Anda biasanya secara pribadi bertanggung jawab atas semua keputusan dan hutang yang berasal dari bisnis tersebut. Hal ini termasuk pinjaman perusahaan, pajak, uang para supplier barang dan yang menyewakan tempat dan tanggung jawab-tanggung jawab lainnya yang menjadi tanggung jawab Anda terhadap perusahaan akibat gugatan hukum. Jika Anda tidak melindungi diri, seorang kreditor bisa pergi begitu saja dengan membawa pergi aset pribadi Anda, seperti mobil dan rumah Anda, untuk membayar hutang Anda.
Sebetulnya Anda dapat melindungi diri Anda di hadapan hukum dengan membeli asuransi pertanggungjawaban perusahaan, tetapi hal ini tidak akan membantu Anda. Jika Anda ingin berhutang dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk membuat sebuah perusahaan atau perusahaan terbatas.
Pahamilah Bagaimana –dan jika- Anda Akan Membuat Keuntungan
Anda dapat membuat satu kalimat pendek untuk mengungkapkan itu bagaimana bisnis plan Anda dapat membuat profit yang besar. Bagi pemula, Anda mesti tahu berapa biaya yang akan Anda keluarkan: berapa banyak Anda akan menghabiskan uang untuk membeli peralatan, membayar sewa, membayar pegawai dan menutup biaya-biaya tak terduga lainnnya. Maka Anda dapat menggambarkan secara tepat seberapa banyak Anda harus menjual tiap bulannya, untuk mendapatkan rupiah, untuk menutup segala biaya dan mendapatkan keuntungan di sisi lain. Jumlah itu semua Anda butuhkan untuk membuat sebuah “analisa break even.” Atau analisa keuntungan dan balik modal.
Membuat perencanaan bisnis, tak peduli seberapa banyak
Setelah mengetahui jumlah keuntungan dan membuat sebuah analisa break-even adalah langkah pertama dalam membuat sebuah perencanaan bisnis. Bagi sebagian besar perusahaan kecil, bagian kunci dari sebuah perencanaan bisnis adalah analisa break-even, taksiran rugi laba, dan proyeksi cash flow.
Memproyeksikan cash flow adalah kunci dan itu langkah untuk mengetahui perusahaan Anda untung atau rugi: walaupun bisnis Anda dapat berjalan dan manjual banyak produk, jika Anda tidak dapat balik modal dalam tempo waktu 90-180 hari, itu artinya bisnis Anda tidak dapat betahan lebih lama lagi kecuali Anda telah mem-planing untuk mengantisipasinya.
Membuat sebuah perencanaan bisnis juga memungkinkan Anda untuk menentukan dana awal yang Anda proyeksikan untuk memulai (berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk Anda simpan) dan apa strategi marketing yang akan Anda gunakan (yaitu cara bagaimana Anda menyentuh konsumen Anda untuk menjual). Jika Anda tidak bisa untuk membuat sejumlah langkah kerja di atas kertas, maka Anda juga tidak bisa untuk mengaplikasikannya di lapangan.
Dapatkan dan Jaga nilai persaingan bisnis Anda
Membangun nilai persaingan dalam bisnis Anda adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk menggapai sebuah kesuksesan jangka panjang. Beberapa cara untuk menciptakan nilai persaingan adalah dengan cara mengenali dengan baik lawan Anda atau pesaing Anda, membuat sebuah produk yang sulit untuk ditiru, memproduksi dan mendistribusikan produk Anda dengan secara lebih efisien, memilih lokasi yang tepat, atau dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan.
Dan satu hal lagi yang mesti Anda perhatikan dalam hal persaingan adalah melindungi rahasia-rahasia dagang Anda -informasi rahasia yang memberikan Anda manfaat persaingan di pasar. Contoh dari rahasia dagang meliputi data konsumen Anda, metode survei, strategi pemasaran dan tehnik-tehnik produksi. Untuk melindungi rahasia dagang Anda di bawah perlindungan hukum, langkah yang dapat Anda lakukan dengan menjaga kerahasiaan informasi. Langkah-langkah tersebut adalah dengan memberikan label “rahasia” terhadap dokumen-dokumen, menggunakan password untuk memprotek segala informasi yang ada di dalam komputer, menggunakan perjanjian yang bersifat tertutup dan membatasi akses karyawan dengan alasan yang tepat untuk mengetahui rahasia dagang Anda.
Dan cara lain untuk menjaga daya saing usaha/bisnis Anda adalah dengan beraksi cepat terhadap segala berita buruk. Bila suatu saat Anda melihat bahwa bisnis Anda perlu untuk beriklan, maka lakukan dengan segera. Yang memuat bisa soal perpindahan kantor Anda ke lokasi lain, pengenalan produk baru atau pelayanan, atau membuat suatu terobosan untuk mencapai customer.
Buat seluruh perjanjian secara tertulis
Segala hukum yang Anda nyatakan baik kontrak atau pun segala perjanjian harus dibuat secara tertulis:
Walau pun secara hukum tidak disyaratkan, adalah bijaksana bila Anda membuat segalanya secara tertulis, karena perjanjian secara lisan sulit bahkan tidak mungkin untuk bisa dibuktikan. Biasakan diri Anda untuk selalu menuangkan segala bentuk perjanjian, transaksi dan kontrak secara tertulis.
Cari dan Jaga Pegawai yang Baik
Anda harus memcari dan menjaga karyawan yang benar-benar baik, bukan hanya karyawan yang mampu secara kompetensi saja. Karyawan yang berkompetensi tinggi dan benar-benar antusias adalah minimal dua atau bahkan tiga kali lebih berharga dari orang yang berkemampuan pada umumnya.
Untuk menciptakan keseimbangan dan kebahagian dalam suasana kerja, adalah sangat penting tidak hanya para pegawai Anda yang percaya bahwa mereka di perlakukan secara adil, tapi juga bahwa bisnis Anda adalah pantas dihargai. Karena pegawai yang menyukai pekerjaannya akan memberikan yang terbaik buat Anda baik saat kerja atau tidak. Dan para konsumen akan lebih senang lagi untuk merekomendasikan ke orang-orang terdekat mereka.
Bayar semua billing dan pajak Anda tepat waktu
Di jaman sekarang ini, dimana reputasi untuk menjaga janji seorang adalah aset yang sangat berharga, strategi yang baik adalah baik membayar rekening Anda di muka atau membayar mereka di awal.