Rabu, 05 Desember 2012

BERBISNIS



Berbisnis WHY not


··  Prakata  ··
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya tulisan ini dapat terselesaikan.
Dan tidak lupa saya juga berterimakasih kepada dosen pembimbing pengantar bisnis atas tugas yang diberikannya. Serta kepada teman-teman yang juga telah membantu saya. Tidak lupa kepada sumber yang memberikan informasi yang sangat bermanfaat.
Tulisan ini merupakan tugas yang bertema ‘Mengapa Kita Harus Berbisnis’ yang berisikan tentang apa saja tujuan serta masalah yang dihadapi ketika membangun suatu usaha.
Terakhir saya berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya.

BAB I
Pendahuluan

Latar belakang                                        
Sebenarnya banyak orang Indonesia yang sangat menginginkan memiliki usaha. Namun banyak keterbatasan seperti pengetahuan, pengalaman serta yang terpenting keberanian akan niatnya itu. Karena tidak mungkin kita mempunyai pengalaman jika belum pernah melakukan apa-apa.
Saya mencoba untuk berfikir mengapa tugas ini bertemakan ‘mengapa kita berbisnis’  selain untuk menambah pengetahuan ternyata minat kita akan berbisnis akan semakin timbul.  Khususnya untuk generasi muda dari pada waktunya habis dengan hal-hal yang kurang menguntungkan ada baiknya bisa belajar berbisnis sehingga bisa memperoleh keuntungan dan pengalaman. Lagi pula generasi muda ini akan tahu bagaimana sulitnya mencari uang di jaman sekarang sehingga kita bisa lebih prihatin dan kritis lagi dalam menjalani kehidupan ini.
                                                                                                                
BAB II 
Pembahasan

Berbisnis, saat ini perkembangan bisnis di Indonesia bisa dibilang semakin maju. Namun sayangnya pengusaha-pengusaha maupun perusahaan yang maju di Indonesia justru merupakan milik negara asing. Sedangkan masyarakat di Indonesia tidak PD jika harus membuka usaha dengan berbisnis. Mereka cenderung ingin menjadi pegawai negri atau pegawai kantoran dibandingkan harus membuka usaha sendiri. Padahal jika orang lokal sendiri yang membuat usaha bisnis akan membuat negara kita lebih maju. Sebenarnya apakah bisnis itu dan mengapa kita harus berbisnis, disini dari berbagai sumber pula saya akan membahasnya.
Bisnis ialah, usaha menjual suatu barang atau jasa bisa berupa produk atau dagangan atau pun bentuk kegiatan usaha yang dilakukuan satu orang maupun kelompok untuk mendapatkan keuntungan. Dan mengapa kita harus berbisnis ? sebenarnya simple saja,    yakni :
Sesungguhnya masa depan tidak ada yang tahu nah dari sekarang kita bisa mencoba-coba untuk berbisnis walaupun masih muda. Kita berbisnis sama saja dengan kita menghendaki kehidupan yang mapan dan tidak tergantung dengan gaji perbulan. Karena jaman sekarang sulit jika kita hanya bergantung dengan gaji perbulan. Apalagi jika menjadi pegawai karyawan kantoran dikrisis global kemarin, banyak pula perusahaan yang bangkrut dan dipastikan banyak karyawan yang merasa tidak aman yang takut dengan perampingan.
Sebenarnya dalam berbisnis, gelar yang kita punya belum tentu mempengaruhi. Bisa dibilang untuk menjadi entrepreneur kita tidak perlu IP tinggi atau ijazah. Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain yang lebih bisa dalam bidang tersebut. Sehingga mungkin kita juga ikut terjun kedunia yang orang tersebut lakukan. Dan nantinya kita ambil point-point yang bagus untuk kita praktikan.
Berbisnis untuk membuka usaha sendiri. Karena Indonesia membutuhkan pengusaha minimal 2% sedangkan sekarang masih kurang dari 1%. Itulah kenapa diadakan program wirausaha mandiri dan pelatihan entrepreneur karena peluang masih ada. Semakin banyak pengusaha akan semakin memperbanyak lapangan pekerjaan sehingga Indonesia bisa lebih maju nantinya. Karena sesungguhnya orang sukses itu bukan orang yang bekerja di perusahaan tapi justru orang yang mampu mempekerjakan orang lain untuk usahanya.
Selain itu, jaman sekarang tidak ada lagi pekerjaan yang berpenghasilan tinggi sesuai yang kita idamkan. Jika ingin menjadi cepat kaya anda bisa berbisnis. Namun dalam berbisnis sangat berisiko dan tentunya banyak orang yang tidak mau beresiko dalam berbisnis, namun dalam bisnis itu sendiri tidak ada kata tidak bangkrut atau rugi. Dengan kata lain pasti semua enterpreneur pernah mangalami hal buruk tersebut. Maka dari itu seorang enterpreneur harus memiliki jiwa hati untuk berbisnis, yang kedua harus optimis, optimis dgn kemampuan diri sendri, optimis terhadap keadaan, serta optimis dgn peluang yg ada karena dengan optimis membuat kita semakin bermotivasi. Selain itu menejemen yg baik dan teratur dan membuat strategi, bisa menggunakan kesempatan dan peluang sekecil apapun untuk mengembangkan bisnis kita, tidak mudah menyerah, selalu berdoa dan berusaha. Dan gunakan kegagalan sebagai pelajaran agar kita tetap maju.
Bisnis itu sebagai bakat atau wadah dari individu yang mempunyai jiwa entrepreneur. Pada awal mulai berbisnis kita harus tau bakat bisnis kita dibidang apa ? Jika sudah mengetahuinya kita mengatur planning dalam menyediakan sumber daya untuk mendirikan bisnis itu. Misalnya kita harus merencanakan tentang dana, pegawai, material dan lainnya. Bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang, tetapi banyak faktor yang mendukung terlaksananya sebuah bisnis, misalnya : reputasi, keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal bisnis.
Dalam berbisnis kita memerlukan sistem supaya bisnis yang kita jalani lebih terarah. Menurut pakar bisnis Robert T Kiyosaki ada tiga cara sbb:
1. Membuat sendiri ( misal perusahaan, modal > 1 M )
2. Membeli waralaba ( modal >100 Juta )
3. Mengikuti pemasaran jaringan
Salah satu strategi bisnis ialah inovasi. Mengapa inovasi ? Karena para konsumen akan mengalami kejenuhan, ketika mengkonsumsi suatu produk, dan secara diam-diam mengharapkan adanya produk lain yang lebih baru, lebih kuat, lebih bagus, lebih lengkap, lebih praktis, lebih menarik, lebih memuaskan, dan sebagainya.
 Bila produknya masih laku keras, biasanya kebanyakan pengusaha terlena dan merasa cukup, tidak perlu susah payah melakukan inovasi produk. Namun, ketika pesaing datang dengan
gebrakan inovatif, dia kaget, dan pelanggannya mulai beralih. Untuk itu inovasi memang mutlak, agar pelanggan tidak lari. Beberapa praktek inovasi yang paling sederhana dimulai dari :
                                                               
1.       inovasi kemasan, di mana sentuhan pembaharuan
dilakukan kepada aspek kemasan, namun isi sama, dengan tujuan
untuk meningkatkan daya tarik (attractiveness), sehingga secara
visual akan cukup kompetitif, bila dipajang berjejer dengan para
pesaing. Kemasan yang atraktif juga dapat menjadi elemen promosi
yang efektif.
2.       Inovasi produk, dengan melakukan pengembangan
produk baru, baik yang berbasis dari produk yang sudah ada
ataupun produk yang baru. Kita bisa melihat bagaimana produsen
kacang seperti Garudafood berinovasi tidak hanya dengan varian
produk kacangnya, namun juga dengan melahirkan jelly, permen,
bahkan nasi instant. Inovasi memang bukan hanya bertujuan untuk
melahirkan sesuatu yang baru bagi pelanggan yang sudah ada,
tetapi juga dapat dilakukan untuk melahirkan produk yang disasarkan
untuk segmen lain atau pasar yang baru (new product for new
market). Mengapa tidak membuat kopi instant yang diformulasi dan
dikemas untuk anak muda? Lahirlah Nescafe Ice, Good Day, dan
sebagainya.
3.       Inovasi tempat, yakni tempat di mana kita menjual agar
lebih atraktif dan ‘catchy’ (menarik pandangan), kita bisa lihat
bagaimana kios ala Danone yang tersebar dimana-mana. Bahkan, di
dalam supermarket pun, semua produsen berlomba manata rak dan
cara mendisplay produknya.
Memang, kita sudah masuk era hiperkompetisi, persaingannya
sangat ketat. Bila kita merasakannya sebagai konsumen, maka kita
pun sadar bahwa kita mahluk pembosan, selalu ingin yang baru,
selalu ingin yang berbeda, selalu ingin yang lain daripada yang
sebelumnya. Jadi mau tak mau, inovasi memang harus secara
kontinyu dilakukan, tak ada pilihan.
Setiap trend dari tahun ke tahun pasti berbeda untuk itu kita juga perlu memodifikasi produk. Sebuah inovasi tidak melulu memerlukan dana besar dan riset yang mendalam. Inovasi bisa dilakukan hanya dengan menggabungkan ide-ide yang sudah ada untuk menjadi sebuah ide baru. Dan dari ide baru inilah produk inovasi kita terlahir.
Setelah produk baru terlahir, maka langkah selanjutnya bagi kita adalah pengujian produk, membidik pasar yang tepat (segmentasi), penentuan harga, dan promosi.
Selain itu kita juga perlu memperhatika trik-trik dalam berbisnis, yakni : 
1.       Pelajari lingkungan disekeliling tempat bisnis kita , apakah tempat dan lokasi yang ada menjanjikan dan strategis atau tidak. Selain itu kita juga tahu daerah lingkungan bisnis kita itu lebih banyak masyarakat yang ekonominya menengah kebawah atau sebaliknya. Supaya kita tahu produksi apa yang cocok untuk lingkungan bisnis di tempet tersebut.
2.       Apabila pemasarannya menjanjikan maka, buat perencanaan produksi, mesin apa yang digunakan, dimana memperoleh mesin itu, apa tersedia bahan baku produksi dan kelanjutan ketersediaannya, tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan produksi tersebut, bagaimana penggajiannya, dll
3.       Lihat kelebihan dan kekurangan dari bisnis kita, cari cara untuk menutupi kekurangan itu, serta cari juga cara untuk menonjolkan kelebihan bisnis kita itu.
4.       Ciptakan sebuah cara unik yang bisa mengundang para konsumen untuk datang. Trik ini sangat penting. Kita bisa membuat tempat yang nyaman dan juga unik (untuk bisnis yang memiliki toko), atau pun memiliki produk-produk yang tidak kalah bagus dengan produk ternama. Kita juga perlu meyakinkan konsumen dengan produk yang kita punya. Karena yang terpenting ialah kepuasan konsumen dengan produk yang kita punya.
5.       . Apabil sudah matang perencanaan diatas, maka hitung jumlah biaya/modal yang diperlukan untuk mengoperasikan usaha ini, lengkapi dengan izin usaha, SIUP, SITU, NPWP, TDP dan administrasi perizinan lainnya.
6.       Setelah permodalan tersedia dan mulai beroperasi, maka rancang tekhnik pencatatan dan pembukuan/akuntansi yang diperlukan serta penyusunan laporan keuangan
7.        Pelajari tingkat persaingan bisnis yang ada diseputar bisnis kita, tentukan langkah untuk mengimbangi serta kalau bisa untuk memenangkan persaingan itu. Kita harus selalu kondusif dengan produl pesaing kita, jika kita selalu merasa produk kita paling bagus akan beresiko nantinya.
8.       Buku adalah guru yang tidak pelit, pelajarilah segala trik-trik berbisnis dari sana, terapkan berdasarkan situasi dan kondisi bisnis kita. Karena tak semua buku sama dengan situasi bisnis kita, dia hanya mengajarkan kita untuk menciptakan sendiri trik tersebut berdasarkan panduan yang ada, agar trik yang kita buat tidak sia-sia.
Selanjutnya tentunya dalam berbisnis pasti tidak akan berjalan mulus-mulus saja, melainkan  pasti nanti akan menemukan masalah-masalah untuk menghadapinya. Lalu apa saja yang harus kita lakukan untuk menghadapi masalah dalam usaha ? Kemampuan pemecahan masalah (solusi) usaha salah satu tanggung jawab terpenting para wirausahawan adalah berusaha memecahkan masalah secara ilmiah dalam usaha atau bisnis. Para wirausahawan hendaknya dapat menganalisis dengan mengumpulkan data-data, mengolahnya, dan menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut. Pemecahan masalah itu merupakan kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau bisnis. Keterampilan yang diperoleh para wirausahawan, akan menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan usaha atau bisnis. Meskipun banyak persoalan tidak mempunyai pemecahan masalah yang benar, namun keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang paling baik terserah kepada para wirausahawan sendiri.

Pemecahan masalah dan cara penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis, sebenarnya tidak begitu sukar jika seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman di dalam lingkungan usaha atau bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang wirausahawan harus mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang wirausahawan harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut dan mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya. Jika kelompok karyawan perusahaan mengurangi jumlah pilihan masalahnya, di sini wirausahawan harus mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang wirausahawan di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang lainnya dapat dikesampingkan.

Di bawah ini dikemukakan kriteria yang mungkin sangat berguna, jika seorang wirausahawan ingin mengevaluasi pemecahan masalah yang diusulkannya.
1.       Apakah pemecahan masalah itu dapat diterapkan dengan baik?
2.       Apakah pemeahan masalah itu sudah logis?
3.       Apakah persoalan-persoalan tambahan yang timbul dapat diselesaikan dengan baik?
Adapun prosedur dalam pemecahan masalah, langkah-langkahnya dapat menggunakan metode ilmiah sebagai berikut:
·         Kenalilah persoalannya secara umum.
·         Identifikasikan problem-problem utama yang terkait.
·         Tentukan fakta-fakta dan data-data penting yang berkaitan dengan masalah,
·         Carilah sebab-sebab problem tersebut,
·         Pertimbangkanlah pelbagai kemungkinan j alan keluar dari problem tersebut,
·         Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik,
·         Periksalah, apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat.
Proses berpikir secara ilmiah dapat berlangsung dengan langkah-langkah yang sistematis, berorientasi kepada tujuan, serta menggunakan metode tertentu untuk memecahkan masalah. Pada garis besarnya, pemikiran secara ilmiah dapat berlangsung di dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.       Merumuskan tujuan, keinginan, dan kebutuhan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
b.       Merumuskan permasalahan yang berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan.
c.       Menghimpun fakta-fakta obyektif yang berhubungan dengan masalah yang dipikirkan.
d.       Mengolah fakta-fakta dengan pola berpikir tertentu, baik secara induktif maupun deduktif.
e.       Memilih alternatif yang dirasa paling tepat.
f.        Menguji alternatif itu dengan mempertimbangkan hukum sebab akibat.
g.       Menemukan dan meyakini gagasan.
h.       Mencetuskan gagasan itu, baik secara lisan maupun tulisan.
v  Ciri-ciri permasalahan usaha
Permasalahan yang dihadapi oleh para wirausahawan, hendaknya berupa masalah-masalah aktual dan menarik. Permasalahan hendaknya mengandung beberapa kemungkinan tindakan, di antara beberapa alternatif dalam pemecahan masalah. Seperti kita ketahui, pemecahan itu merupakan salah satu cara penerapan teori Dewey tentang berpikir reflektif. Menurut Dewey, seorang wirausahawan yang berpikir reflektif itu hendaknya:
  1. Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan.
  2. Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan, untuk mengatasi kebimbangan dan kebingungan tersebut.
  3. Menguji hipotesis dengan mengumpulkan data faktual sebagai usaha menemukan cara pemecahan masalah, sehingga ketegangan atau kebimbangan dapat diatasi.
  4. Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui penataran.
  5. Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau bukti-bukti eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data yang valid.

Langkah-langkah Pemecahan Masalah Usaha
Pemecahan masalah tidak selamanya menempuh pola kerj a pikir yang teratur dan tetap. Pengalaman tiap-tiap wirausahawan di dalam memecahkan masalah yang sama, kadang-kadang berbeda-beda. Berikut ini dikemukakan langkah-Iangkah dalam pemecahan masalah, yakni:
  1. Menyadari dan merumuskan masalah.
  2. Mengkaji masalah dan merumuskan masalah.
  3. Mengumpulkan data-data.
  4. Interpretasi dan verifikasi data.
  5. Pengambilan kesimpulan.
  6. Aplikasi kesimpulan.

BAB III
Penutup

Kesimpulan                                              
Kesimpulan dari tulisan ini ialah bahwa Bisnis ialah, usaha menjual suatu barang atau jasa bisa berupa produk atau dagangan atau pun bentuk kegiatan usaha yang dilakukuan satu orang maupun kelompok untuk mendapatkan keuntungan. Dalam berbisnis di perlukan trik-trik, pedoman, pengalaman dan juga sharing kepada orang yang ahli dalam bidangnya.


Saran
Dalam berbisnis tidak ada pengusaha yang langsung sukses, pasti pernah mengalami kegagalan dan kekecewaan, sehingga mereka bangkit dan bangkit lagi dan akhirnya menjadi sukses sampai akhirnya menjadi seorang pengusaha. Untuk itu kita harus semangat untuk menghadapi semua tantangan jika ingin mencapai ke suksesan. Semua itu ada prosesnya.
Menanamkan dalam diri kita mengenai prinsip hidup yakni tiga L atau ‘Life Long Learning’ yang artinya belajar tiada henti. Supaya apa ? supaya kita tidak merasa puas dengan apa yang kita dapatkan.
Sebelumnya saya juga ingin memberikan motivasi yang pernah saya dapat dari sebuah seminar, karena menuju kesuksesan banyak rintangannya. Faktor-faktor yang kita lakukan untuk menuju sukses ialah : 
1.                  Bersikap jujur
2.                  Punya disiplin
3.                  Pintar bergaul
4.                  Memiliki orang-orang yang mendukung
5.                  Bekerja lebih keras dari orang lain
6.                  Mencintai karier atau bisnis
7.                  Memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat dan baik
8.                  Memiliki rasa semangat dan kepribadian yang sangat kopetitif
9.                  Mengatur hidup dengan sangat baik
10.              Memiliki kemampuan menjual ide atau produk.
Jangan pernah takut dengan resiko, karena kita akan sukses setelah kita mengalami kegagalan, namun semua itu tidak luput dari usaha serta doa.

Kesulitan bukan batu sandungan tp proses pematangan ke perubahan yg lbh baik, yg hrs dilalui. Kesulitan adalah tantangan menuju kesuksesan (ANDRIE WONGSO)