Saham merupakan surat berharga yang paling populer dan dikenal luas di masyarakat. Umumnya saham yang dikenal sehari-hari merupakan saham biasa (common stock).
Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhrudin ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu :
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam Hak Tagih atau Klaim, maka saham terbagi atas :
a. Saham Biasa (Common Stocks)
Saham biasa merupakan salah satu komoditas pasar modal yang paling populer. Saham biasa lebih umum disebut dengan saham saja.
Beberapa karakteristik Saham Biasa :
· Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba.
· Memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (one share one vote).
· Memiliki hak terakhir (junior) dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan) setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
· Memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya.
· Hak untuk mengalihkan kepemilikan sahamnya.
b. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Beberapa karakteristik Saham Preferen :
· Memiliki hak lebih dulu dalam memperoleh dividen
· Dapat mempengaruhi manajemen perusahaan terutama dalam pencalonan pengurus perusahaan.
· Memiliki hak pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditor, apabila perusahaan tersebut dilikuidasi (dibubarkan).
· Kemungkinan dapat memperoleh tambahan dari pembagian laba perusahaan di samping penghasilan yang diterima secara tetap.
· Dalam hal perusahaan dilikuidasi, memiliki hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan di atas pemegang saham biasa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.
Suatu saham preferen disukai oleh penerbitnya karena dua hal :
· Sebagai saham, saham preferen tidak termasuk saham biasa, oleh sebab itu tidak masuk dalam perhitungan Earning Per Share.
· Sebagai ekuitas, saham preferen bukan ekuitas hutang (debt equity) sehingga tidak menambah beban hutang perusahaan.
Selain memiliki keuntungan bagi penerbitnya, saham preferen juga memberikan keuntungan bagi investor. Investor yang memiliki saham preferen mempunyai keuntungan sebagai berikut :
· Tingkat dividen tahunan
· Lebih aman daripada saham biasa karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih dahulu.
· Hak memberikan suara
· Keuntungan dari capital gain, yaitu merupakan selisih antara harga beli dan harga jual.
Disamping memiliki keuntungan-keuntungan bagi investor, saham preferen sebagai suatu efek juga memiliki kelemahan/kerugian, yaitu :
· Dibanding dengan investasi dalam bentuk pinjaman/utang, saham preferen kurang aman karena dividen secara hukum bukan kewajiban.
· Pembayaran dividen secara tetap sulit dinaikkan.
· Tidak memiliki waktu jatuh tempo.
· Sulit diperjualbelikan dibanding saham biasa karena biasanya jumlah saham preferen yang beredar jauh lebih sedikit.
· Pada saat perusahaan dilikuidasi yang dibayarkan hanyalah nilai nominalnya.
2. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas :
a. Saham Atas Unjuk (Bearer Stocks), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham Atas Nama (Registered Stocks), merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu, yaitu dengan dokumen peralihan dan kemudian nama pemiliknya dicatat dalam buku perusahaan yang khusus memuat nama pemegang saham. Apabila sertifikat ini hilang, maka pemilik dapat meminta penggantian.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan maka saham dapat dikategorikan atas :
a. Blue-Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai. Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi pertumbuhan harga saham.
c. Growth Stocks (well-known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga growth stock (lesser-known), yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri growth stock.. Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten.
d. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selau dibutuhkan masyarakat seperti rokok, consumer goods
Tidak ada komentar:
Posting Komentar