Nama : Ni Wayan Kristi G
Kelas : 4EB05
NPM : 24210953
TRANSLASI MATA UANG ASING
Pengertian :
Translasi mata uang asing
adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya.
Perbedaan translasi dan konversi antar mata uang asing
Translasi mata uang asing
adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari
satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.
Perbedaannya adalah,
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara
yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen
dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi
terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik
yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.
Istilah dalam translasi mata uang asing
1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata
uang lain.
2.
Kurs kini, merupakan nilai
tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3.
Posisi aktiva bersih yang
beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam
mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban
yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
4.
Kontrak pertukaran
forward,merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara
yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal
tertentu di masa depan.
5.
Mata uang fungsional,
merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara
dimana perusahaan itu berlokasi.
6.
Kurs histories, merupakan
kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva atau kewajiban
dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7.
Mata uang pelaporan,
merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
8.
Kurs spot, merupakan nilai
tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul
dari proses translasi laporan keuangan dari mata uang fungsional suatu
perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Daftar istilah
translasi mata uang asing yang diadaptasi dari PSAK (SFAS) no.52, 1981.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Secara internasional,
perlakuan akuntansi terhadap penyesuaian tersebut sama banyaknya dengan
prosedur translasi mata uang asing.Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian
translasi mta uang asing mulai dari penangguhan hingga tidak ada penangguan
dengan pendekatan hybrid pada keduanya
a. Penangguhan
b.Penangguhan dan Amortisasi
c. Penangguhan sebagian
d. Tidak ada penangguhan
Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing.
Contoh kasus :
Tanggal 1 Januari 2009 (tanggal transaksi) perusahaan
meminjam dana dari Bank di luar negeri sebesar $US 10.000,- dimana kurs yang
berlaku pada saat itu adalah (spot rate) Rp 10.000,- per $US. Jika perusahaan
melunasi seluruh hutangnya pada tanggal 1 Desember 2009 dan kurs yang berlaku
pada tanggal 1 Desember 2009 (tanggal penyelesaian) dan kurs yang berlaku
adalah Rp 11.000,- per $US. Dari uraian transaksi peminjaman tersebut antara
tanggal trnasaksi dengan tanggal penyelesaian terjadi pada tahun 2009 sehingga
seluruh selisih kurs yang terjadi sebesar Rp 1.000,- x $US 10.000 = Rp
10.000.000,- dibebankan seluruhnya di tahun 2009.
Jika pelunasan dilakukan pada tanggal 15 Maret 2010 dengan
kurs yang berlaku sebesar Rp 12.000,- sehingga timbul selisih kurs sebesar Rp
2.000,- x $US 10.000,- = Rp 20.000.000,- maka karena tanggal transaksi dan
tanggal penyelesaian meliputi dua periode yaitu tahun 2009 dan 2010 maka
selisih kurs Rp 20.000.000,- akan dibebankan di dua tahun tersebut. Untuk dapat
menghitung berapa beban tahun 2009 maka kurs tanggal transaksi akan
dibandingkan dengan kurs pada tanggal neraca (akhir tahun). Jika misalkan kurs
akhir tahun adalah Rp 11.500, maka pembebanannya adalah:
Tahun 2009 : $US 10.000 x (Rp 11.500 – 10.000) = Rp
15.000.000,-
Tahun 2010: $US 10.000 x (Rp 12.000 – 11.500) = Rp
5.000.000,-
Jumlah = Rp 20.000.000,-
Ada beberapa poin yang perlu diketahui. Pertama penghitungan
selisih kurs adalah hanya atas pos moneter saja. Pos moneter adalah kas dan
setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya
pasti atau dapat ditentukan. Ketentuan pajak pun sejak semula sudah mengikuti
ketentuan ini. Jadi apabila kita membeli mesin (pos non-moneter) dengan harga
US $10.000,- dengan kurs Rp 10.000,- yang berarti mesin dicatat seharga Rp
100.000.000,- maka apabila terjadi perubahan kurs nilai mesin tidak berubah dan
tidak menimbulkan selisih kurs. Namun apabila pembelian mesin tersebut
dilakukan dengan kredit yang memunculkan saldo hutang dan terjadi perubahan
kurs maka akan menimbulkan selisih kurs.
Kedua, dalam penghitungan selisih kurs PSAK menganut azas
konservatif dimana pada setiap akhir tahun unit usaha harus menghitung selisih
kurs atas pos moneter dalam mata uang asing. Dengan kata lain PSAK tidak
mengenal kurs tetap dalam penghitungan selisih kurs.
Pengaruh penggunaan berbagai metode translasi mata uang
asing terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Nilai tukar yang dapat digunakan saat melakukan translasi
saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestik, yaitu:
1. Kurs kini (current), adalah kurs nilai tukar pada saat
tanggal laporan keuangan.
2.
Kurs historis (historical),
adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama
kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali
terjadi.
3. Kurs rata-rata (average), adalah rata-rata sederhana atau
tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.
Pengaruh penggunaan kurs
nilai tukar historis dibandingkan kurs nilai tukar kini terhadap laporan
keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing umumnya
mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing
dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.
Penggunaan kurs nilai tukar
historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata
uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan.
Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi mata uang asing
terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan
pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam
atau meminjamkan mata uang asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan
catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor.
Dari dua jenis penyesuaian
transaksi, yang pertama keuntungan dan kerugian atas transaksi yang
terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi
pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian,
yang kedua adalah keuntungan dan kerugian transaksi yang belum terselesaikan
timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.
Suatu transaksi yang
direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang
nyata yang tercermin secepatnya dalam laba, sedangkan penyesuaian translasi
(termasuk keuntungan dan kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan)
bersifat belum direalisasi atau masih di atas kertas. Perlakuan akuntansi yang
tepat atas keuntungan dan kerugian jenis ini belum jelas.
Evaluasi dan memilih metode
translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.Satu
metode translasi tidak dapat memenuhi dengan sama translasi yang dilakukan
berdasarkan kondisi yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda. Ada tiga
pendekatan translasi yang berbeda yan dapat diterima :
1. Metode historis
2. Metode kini
3. Tidak dilakukan translasi sama sekali
Objek translasi adalah
untuk mengubah unit pengukuran laporan keuangan anak perusahaan luar negeri
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum di negara
asal induk perusahaan.
Prinsip temporal pada
umumnya mempertahankan prinsip akuntansi yang digunakan untuk mengukur aktiva
dan kewajiban yang awalnya dinyatakan dalam unit mata uang asing.
Tidak ada translasi yang
memadai jika dilakukan antara mata uang yang sangat tidak stabil dan sangat
stabil, karena tidak akan menghasilkan informasi yang bermakna meski
menggunakan metode yang manapun.
Translasi tidak diperlukan
jika laporan keuangan perusahaan independen dikeluarkan diterbitkan benar-benar
untuk tujuan pemberian informasi bagi para penduduk negara lain yang berada
dalam tingkat perkembangan ekonomi yang dapat dibandingkan dan memiliki situasi
mata uang nasional yang dapat dibandingkan.
Kurs translasi yang tepat
mencerminkan kenyataan ekonomi dan usaha yang ada. Kurs pasar bebas yang
digunakan untuk transaksi spot di negara di mana akun-akun ditranslasikan ke
nilai asalnya adalah satu-satu kurs yang secara tepat mengukur nilai transaksi
sekarang.
Beberapa kurs nilai tukar, yaitu:
1. Kurs pembayaran dividen
2. Kurs pasar bebas
3. Kurs penalti atau preferensi yang dapat digunakan
(terkait dengan ekspor atau impor)
Kurs pasar bebas lebih
disukai, dengan satu pengecualian: apabila terdapat kontrol nilai tukar yang
khusus (yaitu apabila beberapa jenis dana yang secara pasti telah dialokasikan
untuk transaksi tertentu dengan kurs nilai tukar valuta asing khusus yang
berlaku), kurs yang berlaku tersebut harus digunakan.
Sumber :
http://ririnkhairani.blogspot.com/2012/04/bab-vi-translasi-mata-uang-asing.html
http://lelyjado3l91.blogspot.com/2013/04/tugas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar